Dulu kau datang dengan segudang harapan dan segenggam impian
Menjanjikan tawa canda penuh kebahagiaan
Tapi mengapa harus luka yang kau tinggalkan?
Luka hati yang tak terobati, disaat hati ini telah meyakini
Canda dan tawa
kebahagiaan mengawali semuanya
dan akhirnya
awal itu kini ku bayar dengan tetesan air mata
Air mata yang
kini jadi pembasuh lukaku.
Air yang selalu
menetes kala aku mengingat kisah antara Kau dan Aku dulu
Kau dan Aku? Iya,
kini Kau dan Aku bukan Kita
Semuanya sudah
berakhir dan berlalu
Kini aku dengan
hidup dan impian ku sendiri, begitu pula denganmu
Sesungguhnya
semua ini semakin berat dan sulit tanpamu
Terlalu berat
melepaskanmu dari hati ini
Terlalu mudah bagiku untuk membohongi perasaan ini
Ketika mulut ini berbicara “aku bisa tanpamu dan aku baik-baik saja tanpamu”
ketika itu juga hati ini terasa tersayat oleh silet
Terlalu mudah bagiku untuk membohongi perasaan ini
Ketika mulut ini berbicara “aku bisa tanpamu dan aku baik-baik saja tanpamu”
ketika itu juga hati ini terasa tersayat oleh silet
Kisah yang begitu panjang, perjalanan yang begitu
rumit,
Tawa subringah, senyum bahagia, tangisan, keributanpun
Tawa subringah, senyum bahagia, tangisan, keributanpun
Semuanya telah kau
dan aku lewati bersama
Sungguh,
sungguh aku tak sanggup untuk melupakan
semua kisah itu
Tapi aku juga
tak sanggup untuk mengingat kembali semua kisah itu
Pelupuk mataku
ini tak kuat menahan tetesan itu
Tetesan yang
selalu terjatuh saat aku teringat akan kisah-kisah itu
Mungkin ini
adalah terbaik untuk mu dan juga untukku
Mungkin kini
saatnya untukku menghapus cerita tentangmu
Aku percaya
nanti akan ada saatnya cinta yang baru akan datang lagi
Kini aku
mencoba menikmati indahnya dunia ini
Terima kasih atas
kebahagiaan
Kebahagian yang kau berikan padaku dulu
Yang membuat aku mengerti dan memahami
Bahwa setiap awal pasti akan ada akhirnya
Kebahagian yang kau berikan padaku dulu
Yang membuat aku mengerti dan memahami
Bahwa setiap awal pasti akan ada akhirnya
by : @iirdamayenti
Tidak ada komentar:
Posting Komentar